Selasa, Desember 21

Enggano Menggiurkan, Diatas Kekhawatiran.

Gambar. Pulau Enggano yang Teduh dan Asri
Pulau Enggano yang luasnya 39.570.11 Ha memang sudah banyak dilirik oleh berbagai kalangan, mulai pengusaha hiburan, perikanan, sampai rencana Pemerintah Daerah setempat bekerjasama dengan LAPAN untuk menjadikan Enggano sebagai tempat peluncuran Satelit. Yang lebih ekstrim lagi adalah upaya pihak swasta untuk menjadikan Perkebunan Sawit --walaupun akhirnya buntu karena aktifitas LSM Lingkungan di Pulau Enggano cukup intense--. Tentu sangat menggiurkan mengingat ada sekitar 25.191,76 Ha Lahan (63.66%) di Pulau Enggano merupakan APL (Areal Peruntukan Lain). dan sekitar 18.000 Ha adalah "tanah tak bertuan" Luasan yang sebanyak itulah yang sangat diminati oleh para pemodal. Jadi jika dikalkulasikan maka penduduk enggano yang ada sekarang bisa mendapat tanah garapan  sekitar 33 Ha/KK. Lahan yang masih sangat luas. Dan yang baru tergarap  belum 40%. Menggiurkan sekali untuk para Investor.
Untuk saat ini di Pulau Enggano sudah terdapat sekitar 8.736,57 Ha Kawasan Konservasi atau sekitar 22.08 % dari luas pulau. Mau dijadikan Taman Nasional apa tidak, lahan seluas itu tetap saja Hutan Konservasi. Dan kondisinyapun masih sangat pure dan terjaga, walaupun disana sini masih terdapat aktifitas Illegal logging yang dilakukan oleh oknum kapal pencari ikan (Jakarta, Kuala Tungkal, Lampung, Painan), para Pemburu Anggrek Liar Enggano serta aktivitas Illegal Trafficking berbagai satwa yang dilindungi di Pulau Enggano.
Pertanyaannya sekarang, luasan hutan yang masih pure dengan status Hutan Konservasi dan Hutan Lindung yang luasannya belasanribu hektar tersebut apa hanya bisa dan dibiarkan dikelola oleh satuan sekelas Pos Resort, yang dana operasionalnya tidak seberapa. Dengan petugas Resort yang hanya 2 orang  minim pengetahuan spasial dan ekologi. Disangsikan mampu mengelola sebuah kawasan yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati, budaya masyarakat yang Unik dan potensi ekologi yang tinggi. [rrr]

1 komentar:

  1. andai kemenhut memiliki orang2 seperti anda, nurman, swiss dalam jumlah banyak, tentu konservasi di Indonesia akan jauh lebih baik dr sekarang...

    BalasHapus