Enggano


Peta. Lokasi Kawasan Konservasi di Pulau Enggano
Gambar. Sunset di CA.Tanjung Laksaha
Gambar. Menyeberangi Sungai Behewo di CA. Sungai Bahewo

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar dari kepulauan Nusantara. Menjauh dari garis equator kearah selatan sepanjang 589 km. Dengan luasan datar  39.570,11 Ha, memanjang sejauh 35.60 km dari arah barat laut menuju tenggara atau dari Teluk Berhau sampai Tanjung Kohoubi. Melebar 12.95 km dari timur laut menuju barat daya atau dari Pelabuhan Malakoni sampai Tanjung Kioyo. Terpisah oleh Samudera Hindia  dari pulau Sumatera. Terpaut 175 km dari Kota Bengkulu, 123 km dari Kota Manna, 133 km dari Kota Bintuhan dan 513 km dari Ibukota Indonesia Jakarta. Elevasi tertinggi berada dipuncak Koho Buwa-buwa (240 dpl). Disekitar Pulau Enggano terdapat beberapa pulau kecil antara lain; Pulau Dua (38.90 Ha), Pulau Merbau (6.8 Ha) dan Pulau Bangkai (0.26 Ha). Dan telah tercatat sejarah pernah terdapat Pulau Satu yang berada di Barat Pulau Enggano yang dikabari telah mulai menghilang semenjak tahun 1960-an.
 
36,34%  (14.378,35 Ha)  wilayah Pulau Enggano  merupakan Kawasan Hutan. Terdapat 6 (enam) Kawasan  Konservasi (8.736,57  Ha/ 22.08 %) yakni Cagar Alam (CA) Sungai Bahewo (496,06 Ha) , CA. Teluk Klowe (331,23 Ha), CA. Tanjung Laksaha (333,28 Ha), CA. Kioyo I & Kioyo II (305,00 Ha), dan Taman Buru Gunung Nanua (7.271.00 Ha). Selain Itu terdadapat Hutan Lindung  Koho Buwa-Buawa (3.450,00 Ha) dan HPT. Ulu Malakoni (2.191,78 Ha).

Dari luasan 8.736,57 Ha Kawasan Konservasi di pulau enggano ditangani oleh 2 orang petugas dibawah kepemimpinan kepala Resort BKSDA Enggano. Pos Resort berada di Desa Kahyapu, yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari Pelabuhan Ferry Kahyapu. 

Kendala utama yang dialami oleh para petugas dilapangan adalah aksesibilitas yang terlalu minim ditambah pula Fasilitas yang belum begitu mendukung. Kedepan Pihak BKSDA Bengkulu akan berusaha meprioritaskan pengelolaan Kawasan Konservasi di Pulau Enggano. Mengingat semakin meningkatnya kebutuhan lahan pertanian oleh masyarakat Pulau Enggano maupun masyarakat migran, maka pengawasan dan sosialisasi terhadap kawasan Konservasi di Pulau Enggano perlu dimaksimalkan, agar tidak menjadi permasalahan dikemudian hari. Selain itu, maraknya aktifitas Illegal Logging dan Illegal Hunting yang dilakukan oleh oknum masyarakat, maka  petugas perlu meningkatkan pengamanan kawasan dan pengawasan peredaran hasil hutan. 

Ada banyak spesies indemik Pulau Enggano yang tidak dimiliki pulau lain yang mustinya harus kita lestarikan. 

Pada permasalahan lain adanya ancaman bencana alam gempa bumi dan tsunami didepan mata yang harus selalu kita waspadai. Mengingat Kepulauan Enggano merupakan Areal Rawan Gempa Bumi dan Stunami. Menurut rekaman USGS semenjak 1965 di kepulauan Enggano dan sekitarnya telah terjadi ratusan kali gempa bumi yang berpeluang terjadinya Stunami (http://earthquake.usgs.gov/monitoring/anss/). Maka Konservasi Tegakan Pantai perlu digalakkan, serta keutuhan Kawasan Hutan Konservasi musti tetap dipertahankan, mengingat tanaman pantai mampu mengurangi laju gelombang dan abrasi.

Akhirnya, untuk mewujudkan keselamatan Kawasan Konservasi, sumber daya alam hayati serta ekosostemnya dan secara lebih khusus mewujudkan Ketentraman Masyarakat Enggano, maka kami perlu mendapat dukungan semua dari semua kalangan. Keterbatasan dan hambatan bukan alasan untuk tidak berbuat yang terbaik. [rrr]




 

11 komentar:

  1. Anonim11 Maret

    kira-kira di pulau enggano masih membutuhkan tenaga kesehatan terutama perawat atau tidak?
    kalau masih membutuhkan harap membuka lowongan kerja bagi perawat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba hubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara, Kalau mau ikut patroli sama kita boleh deh, kita ajak keluar masuk hutan...

      Hapus
  2. ouke_purnamasari@yahoo.com20 Maret

    i like this,,

    BalasHapus
  3. Mas,mohon infonya.dimanakahs aya bisa menghubungi bagian konservasi,.nomor kontak yang tertera tidak dapat dihubungi.saya ada rencana ingin melakukan perjalanan ke P.enggano akhir desember ini.
    terima kasih sebelumnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru bisa balas... maklum banyak kesibukan.
      Akhir tahun dan awal tahun merupakan masa yang terburuk untuk mendatangi pulau ini, selain curah hujan yang super tinggi, transportasi ke Pulau ini biasanya pada masa labil, jadwal pelayaran yang tidak jelas.
      Tahun ini baru bisa terjadwal normal pada 20 Februari 2013.
      Pelayaran Ferry dari pelabuhan Pulau Baai Bengkulu terjadwal pada selasa sore dan Jumat sore setiap minggu (jika tidak ada gangguan cuaca dan BBM)
      Saya sarankan jadwalkan perjalannya diatas bulan Februari, karena cuaca dan transportasi yang sudah sangat mendukung, sekian dulu...

      Hapus
  4. Anonim25 Mei

    Mas, mau tanya apakah sudah ada konservasi laut? mengingat banyak terjadi eksploitasi penyu, kerang dan terumbu karang di enggano yang saya baca diberita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah salah satu hal yang sangat disayangkan di Pulau Enggano, sampai saat ini tidak ada Kawasan Konservasi Laut (lepas Pantai).
      Sementara Terumbu di Pulau Enggani kian hari kian terancam karena tidak terkendalinya aktifitas vandalisme. Semoga Kedepannya pemerintah memikirkannya.

      Hapus
  5. selamat siang pak
    perkenalkan saya Dedi dari jakarta
    kami dari mitra kementerian PU Ditjen SDA (pengairan)
    ada studi terkait pengembangan air baku di Pulau Enggano
    dimana saya akan mengindentifikasi sumber air yang bisa dikembangkan utk penyediaan air baku (rumah tangga/ pertanian/ dll). Rencananya minggu dpn saya mau berangkat ke sana (ke Bengkulu dan ke P. Enggano). Kira2 kalo saya di Enggano ada yang membimbing/mengarahkan saya untuk kegiatan tersebut.
    trimakasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon Maaf Pak Dedi, saya baru membaca komentarnya.
      Saya berharap kegiatan Bapak Sukses di Pulau Enggano dan semoga berdampak baik bagi kemajuan Pulau Enggano..

      Hapus
  6. Selamat siang pak, saya salah satu mahasiswa dari PTN di jawa barat, ingin menanyakan apakah untuk tahun 2014 ini dari pihak bupati terkait ada rencana pengembangan di wilayah pesisir terutama ekosistem terumbu karang nya? jika ada saya berminat untuk mengajukan suatu kegiatan disana bersama klub selam saya di kampus..
    Terima kasih

    BalasHapus
  7. Hi,

    I sent you an email a week ago about coming to your island, Enagnno. Can you please get back to me.

    Thanks Lance

    BalasHapus