Selasa, Januari 25

Cicak Terbang Hijau Enggano

Tidak seperti lazimnya, cicak terbang yang kita jumpai di Sumatera atau di Jawa biasanya berwana ke abu-abuan. Namun di Pulau Enggano kita menjumpai Cicak Terbang berwarna hijau cerah dan memiliki sayap tunggal di bagian leher berwarna kuning.
Gambar. Cicak Terbang Draco Sp.

Klasifikasi ilmiah
Filum:Chordates
Upafilum:Vertebrata
Kelas:Reptilia
Ordo:Squamata
Upaordo:Sauria
Superfamili:Acrodonta
Famili:Agamidae
Upafamili:Draconinae
Genus:Draco
Spesies:   ?

Senin, Januari 24

Burung Kacamata Jambul Ambulans: Berkicau Sangat Merdu

Kehicap Ranting (Hypothymis azurea)
Entah apa nama ilmiyah dari burung ini, mungkin ada bisa yang bantu?. Salah seorang  penangkap (pemburu) Beo Enggano menyebutnya Burung Kacamata Jambul Ambulans (panjang juga ya?). Bunyinya merdu dan nyaring dan seperti Ambulans. Sedikit berjambul dan berkacamat. "pakai kaca mata minus" kata si mantan pencari beo, "Jika burung kacamata, sudah pake kacamata plus" Sambungnya.
 Burung ini biasanya dijumpai dibawah tajuk pohon di hutan yang lebat, dan sangat jarang dijumpai di tempat terbuka. Tidak seperti burung Kacamata Enggano, Burung ini lebih sering dijumpai dalam keadaan menyendiri. Bergerak sangat lincah, untuk itu tidak mudah untuk bisa menangkap bayangannya dengan kamera. Suka bermain-main diranting pohon atau perdu dan tubuh berukuran relatif kecil.
Bagi para pengamat burung, tentu sebuah keberuntungan bisa mendengar kicauan  merdu burung yang satu ini. Namun butuh kesabaran untuk bisa mengamatinya secara seksama dialam liar sana. Bagi yang berminat, si mantan pemburu beo, siap memandu anda.

Lihat Juga
Burung Betet Enggano

Burung Betet Enggano Menjadi Hama?

Anggrek Bulan Enggano
Ular Laut di Pelabuhan Kahyapu

Burung Betet Enggano Menjadi Hama?

Entah apa yang salah, ketika alam tidak lagi bersahabat. Burung Betet Ekor Panjang (Psittacula longicauda) yang bisa dijumpai di Pulau Enggano dianggab sebagai hama oleh masyarakat setempat. Diantara tanaman masyarakat yang diserang adalah tanaman pisang.
Tidak ada yang tau pasti apa penyebab dari konflik ini. Yang jelas, tentu ada sesuatu yang tidak seimbang di alam. Karena tentu Allah SWT menciptakan alam ini sudah dengan sangat seimbang dan sempurna.
Gambar. Tandan pisang dibalut karung
Para pecinta binatang khususnya burung, tentu tidak ingin Burung Betet Enggano ini di buru dan dibunuh ibaratnya hama. Untuk itu tentu ini salah satu masalah yang menarik dan penting untuk diteliti dan ditinjau lebih jauh. Sembari mencari solusi yang bijak.
Untuk saat ini, masyarakat yang menanam pisang hanya bisa mengantisipasi dengan membalut tandan buah pisang dengan menggunakan karung atau kantung plastik seadanya. Untuk saat ini mungkin itu yang hanya bisa diperbuat.

Lihat Juga
Burung Betet Enggano
Anggrek Bulan Enggano
Ular Laut di Pelabuhan Kahyapu

Burung Kacamata Jambul Ambulans: Berkicau Sangat Merdu

Sabtu, Januari 22

Menelusuri Rute Jalan Jepang di Pulau Enggano

Gambar. Jalan Jepang Masih Terlihat Jelas
Pendudukan bangsa Jepang pada masa penjajahan (1942-1945) menyisakan objek sejarah di Pulau Enggano. Jepang telah menjadikan Pulau Enggano sebagai basis pertahanan strategis di Samudera Hindia dan pantai Barat Sumatera. diantara objek sejarah yang penting di Pulau Enggano adalah rute jalan yang pernah digunakan oleh bangsa Jepang dalam menguasi medan pulau.
Jalan yang masih bisa ditelusuri tersebut tergolong unik dan menarik. Walaupun sudah berumur 70 Tahun lebih, badan jalan masih bisa dilalui dan terlihat sangat jelas, walaupun tidak dirawat dan jarang ditempuh. Rute tersebut adalah antara Malakoni dan Teluk Abeha membelah pulau dari barat ke timur sejauh lebih kurang 15 km. Selanjutnya terdapat pula rute tegak lurus antara Malakoni, Teluk Abeha dan Kahyapu, dengan mengeyeberangi dua sungai besar yakni Kuala Besar dan Kula Kecil.
Menurut Koordinator Kepala Suku (Pa'Buki'), Rute jalan Jepang Malakoni Teluk Abeha dulunya bisa dilalui dengan menggunakan kendaraan. Namun sekarang badan jalan sudah banyak ditutupi oleh pepohonan dan tumbuhan liar lainnya.

Gambar. Bunker Peninggalan Jepang di Desa Malakoni
Tentu menelusuri Jalan ini menjadi kesenangan tersendiri, selain napak tilas sejarah, tentu ada banyak objek menarik yang bisa diperhatikan disepanjang  perjalanan menelusuri jalan Jepang ini. Mulai dari mengamantai berbagai spesies burung dan mendengar langsung kicauan indahnya, buah-buahan alam yang bisa dimakan langsung, mengamati hewan mamalia kerbau liar dan masih banyak aktifitas pertualangan lain yang bisa dilakukan. 

Ada yang tertarik menelusuri jalan ini? kami siap memandu anda, sembari menemani petugas kami berpatroli dalan rangka pengamanan kawasan hutan di pulau Enggano.

Penangkaran Anggrek Insitu di Pulau Enggano

Gambar. Anggrek Bulan 
Saat ini EngganoConservation telah memiliki lahan seluas 3.5 Ha untuk ditetapkan sebagai lahan pelestarian dan penangkaran berbagai spesies anggrek. Terutama jenis Anggrek yang terdapat di Pulau Enggano. Lahan yang berada ditepi Sungai Mauna Desa Kaana tersebut untuk saat ini telah tumbuh secara alami berbagai jenis Anggrek, terutama Anggrek Bulan Enggano.

Sekitar 2 tahun yang lalu, Anggrek Bulan Enggano banyak diperjual belikan secara illegal oleh pengusaha bunga yang berasal dari Bandung. Sehingga akhirnya usaha tersebut berhenti terkait tidak dilengkapi izin yang sah. Tentunya akibat aktifitas ini mengakibatkan dampak baik langsung maupun tidak langsung.
Diantara dampak langsung dari diperjualbelikannya Anggrek tersebut selama beberapa tahun adalah menurunnya populasi secara drastis. Karena diperkirakan ribuan batang Anggrek Bulan Enggano telah dibawa keluar tanpa ada batasan dan mempertimbangkan faktor ekologi.
Gambar. Anggrek Wangi Melati
Untuk itulah EngganoConservation melakukan berbagai upaya agar populasi Anggrek liar di Pulau Enggano bisa dipertahankan.  Dan diharapkan kedepan, pengambilan anggrek liar di hutan bisa dicegah.

Selain Anggrek Bulan Enggano, terdapat pula jenis Anggrek berkelopak bunga berwarna putih dan berbau wangi seperti bunga melati. Anggrek jenis ini banyak ditanam warga Enggano didepan rumah mereka. Selain mengeluarkan bau wangi yang semerbak, bunga ini memantulkan cahaya putih yang sedap dipandang mata.
Ada banyak jenis anggrek lain yang tumbuh liar di Pulau Enggano, Untuk itu harus ada upaya serius untuk melestarikannya. Sehingga kekayaan jenis populasi Pulau Enggano tidak hanya menjadi objek komersialisasi tanpa mempertimbangkan banyak faktor.

Ular Laut di Pelabuhan Kahyapu

Gambar. Laticuda sp, dipelabuhan Kahyapu
Bila anda berkunjung ke Pulau Enggano, tidak susah menemukan ular seperti yang terlihat pada gambar. Ular laut ini banyak ditemukan di bawah kolong jembatan pelabuhan Ferry Kahyapu. Bagi para pecinta ular tentu kesempatan ini menjadi pemandangan yang mengasyikkan. Karena disiang hari ular-ular berbisa ini bisa diintip melalui celah bebatuan dan jembatan. Dan jika dimalam hari ular ini dengan mudahnya mendekat apabila melihat cahaya lampu atau senter. Jika siang mungkin bisa terlihat puluhan ular yang sedang tidur. Dan menurut pengakuan yang pernah melihat, jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan jika di malam hari. Terlihat terutama di atas jembatan pelabuhan Ferry Kahyapu.
Bagi yang phobia dengan ular, tidak perlu khawatir dengan ular ini, saat ketemu di laut atau didarat selama tidak melukai dan menyakiti. Karakter ular ini cukup tenang dan berusaha menghindar selama masih ada ruang untuk menghindari bahaya yang mendekatinya. Jangan panik tapi sebaiknya dihindari.
Namun hati-hati akan ular ini, jangan sesekalai membuat dia merasa terancam dan terganggu, gigitan ular laut hanya membutuhkan waktu sekitar 1 - 2 menit saja untuk membunuh manusia